Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai bahan obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia terbagi atas simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia mineral.
Beberapa pengujian dilakukan pada penetapan standart antara lain: Mikroskopik, kecuali dinyatakan lain, uraian mikroskopik mencakup pengamatan terhadap penampang melintang simplisia atau bagian simplisia dan terhadap fragmen pengenal serbuk simplisia.
Organoleptis, meliputi uji tentang wujud, rupa, warna, bau, rasa.
Penetapan kadar, dalam pengujiannya jumlah dosis yang digunakan tidak boleh lebih kecil dari yang ditetapkan. Secara sebanding, jumlah yang lebih besar atau lebih kecil dari bobot atau volume yang ditetapkan dari bahan yang ditetapkan kadarnya, asal pengukuran dilakukan dengan ketelitian yang ekivalen.
Uji identifikasi, suatu cara untuk membuktikan bahwa bahan yang diperiksa mempunyai identitas yang sesuai dengan yang tertera pada etiket.
Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
- Simplisia nabati
2. Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni, misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum).
3. Simplisia pelikan atau mineral
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga.
Pada blog ini akan dibahas secara mendalam tentang simplisia tanaman obat. Simplisia tanaman termasuk dalam golongan simplisia nabati. Secara umum pemberian nama atau penyebutan simplisia didasarkan atas gabungan nama spesies diikuti dengan nama bagian tanaman. Contoh : merica dengan nama spesies Piperis albi maka nama simplisianya disebut sebgai Piperis albi Fructus. Fructus menunjukkan bagian tanaman yang artinya buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar